Wayangyang belum diwarnai disebut?? Iklan Jawaban terverifikasi ahli siswantoadiutom wayang putih ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Sedang mencari solusi jawaban Seni beserta langkah-langkahnya? Pilih kelas untuk menemukan buku sekolah Kelas 6 Kelas 7 Kelas 8 Kelas 9 Kelas 10 Kelas 11 Kelas 12 Iklan Jawaban laalaritasya wayang putihan GambarWayang Raden Werkudara yang belum diwarnai 2. Gambar Wayang Raden Werkudara Wanda Bedhil. 3. Gambar Wayang Raden Werkudara Wanda Lindu Panon Surakarta pada hakekanya merupakan perlambang seorang Jawa yang sempurna yang disebut sebagai Satriya Pinandita. PENDAHULUAN dan bah commit to user 1 BAB I Wayangdiperkaya lagi dengan begitu banyaknya cerita gubahan baru yang bisa disebut lakon "carangan", maka Ramayana dan Mahabarata benar-benar berbeda dengan aslinya. Begitu pula, Ramayana dan Mahabarata dalam pewayangan tidak sama dengan Ramayana dan Mahabarata yang berkembang di Myanmar, Thailand, Kamboja, dan di tempat-tempat lainnya. Biasanyaragam hias ini berupa relief pada kayu yang tidak diwarnai kecuali pada rumah bangsawan warna dasar. Keunikan rumah adat Jawa Timur ini dibuat dengan material kayu jati untuk bahan dasar bangunan yang sudah terbukti kokoh sejak zaman dahulu. Rumah Abu Han Simbol Perpaduan Arsitektur Jawa Tiongkok Dan Eropa Arsitektur Hiasan Ornamen Rumah Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. Daftar Isi Jenis Wayang di Indonesia 1. Wayang Kulit 2. Wayang Golek 3. Wayang Potehi 4. Wayang Orang 5. Wayang Beber Solo - Wayang adalah kesenian tradisional yang masih digandrungi masyarakat sampai sekarang. Meskipun pada mulanya wayang difungsikan untuk acara religius, tetapi kini wayang berkembang dengan berbagai cerita pada buku 'Mengenal Kesenian Nasional 1 Wayang' 2019 oleh Kustopo, wayang berasal dari bahasa Jawa 'wewayangan' yang berarti bayangan. Istilah tersebut digunakan karena pada zaman dulu untuk menonton pertunjukan wayang, penonton berada di belakang layar yang disebut kesenian wayang masih belum terbuktikan oleh para ahli secara tuntas. Meski demikian, menurut Serat Centhini tentang asal-usul wayang Purwa, disebutkan bahwa kesenian wayang awalnya diciptakan oleh Raja Jayabaya dari Kerajaan Kediri. Sejak saat itu wayang kemudian berkembang menjadi berbagai jenis dan bentuk yang memiliki peran dan fungsi masing-masing. Adapun beberapa jenis wayang yang populer di Indonesia, di antaranya adalah wayang kulit, wayang golek, wayang potehi, wayang orang, wayang beber. Berikut penjelasan Wayang KulitWayang kulit merupakan seni wayang yang terbuat dari lembaran kulit kerbau yang telah dikeringkan. Berdasarkan buku 'Rupa Wayang' 2020 oleh Aryo Sunaryo, terdapat pendapat yang mengatakan wayang kulit berasal dari India, sebagian pendapat lainnya mengatakan berasal dari Cina. Di sisi lain, terdapat pendapat yang mengatakan bahwa wayang kulit merupakan ciptaan asli Indonesia khususnya kulit awalnya berfungsi sebagai media untuk menghormati arwah nenek moyang. Seiring perkembangan zaman, wayang kulit kemudian mengalami pelebaran fungsi sebagai media hiburan, media penyebaran agama, hingga media propaganda wayang kulit biasa dimainkan oleh seorang dalang di balik kain putih kelir yang disorot lampu sehingga menghasilkan bayangan pergerakan wayang. Pementasan tersebut diiringi musik gamelan khas oleh sekelompok nayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh Wayang GolekMengutip laman Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, wayang golek merupakan pertunjukan wayang dari boneka kayu yang dibuat dengan diukir dan diwarnai sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk orang. Bagian kepala, badan, dan lengan wayang golek dihubungkan oleh sebatang kayu kecil bulat yang biasa disebut sebagai tuding atau wayang golek biasanya difungsikan sebagai media untuk bercerita, edukasi, dakwah, maupun hiburan yang lakonnya didasarkan pada kisah sejarah Jawa, Mahabharata, Ramayana, maupun kehidupan sehari-hari Wayang PotehiJika wayang kulit dan wayang golek mengangkat kisah Mahabharata dan Ramayana, wayang potehi justru mengangkat kisah dan karakter dari legenda Tionghoa. Berdasarkan laman yang dikelola Kemenparekraf, karakteristik wayang potehi tersebut merupakan hasil akulturasi budaya Tionghoa dan sendiri berasal dari kata 'Pou' yang berarti kain, 'te' yang berarti kantong, dan 'hi' yang berarti boneka. Oleh karena itu, secara istilah potehi diartikan sebagai boneka berbentuk kantong yang dimainkan dengan lima jari potehi dimainkan oleh dalang dengan menggunakan kelima jari. Tiga jari dalang mengendalikan kepala, sedangkan ibu jari dan kelingking mengendalikan tangan wayang. Pertunjukan tersebut diiringi oleh musik yang terdiri dari gembreng, kecer atau simbal, cheh dan puah, rebab, rebana, terompet, dan Wayang OrangMengutip laman Kemdikbud, wayang orang atau wayang wong merupakan wayang yang diperagakan oleh manusia berkostum atau mengenakan pakaian yang sesuai dengan tokoh wayang yang diperankannya. Wayang orang tidak dimainkan oleh dalang karena setiap tokoh dapat bergerak dan berdialog sendiri, sedangkan dalang berperan sebagai cerita wayang orang biasanya diambil dari Babad Purwo, Ramayana dan Mahabharata. Dalam penyelenggaraan suatu pentas wayang orang secara lengkap diperlukan 35 orang. Mereka terbagi menjadi 20 orang pemain pria dan wanita, 12 orang penabuh gamelan yang merangkap wiraswara, 2 orang sebagai waranggana, dan 1 orang sebagai wayang orang biasanya memakan waktu 7 sampai 8 jam untuk satu lakon dan biasanya dilakukan pada malam hari. Pementasan panggung biasanya didesain realistis dan tata rias yang digunakan disesuaikan dengan bentuk wayang yang Wayang BeberWayang beber merupakan seni yang berbentuk lembaran beberan. Mengutip laman Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan, lembaran wayang beber berisi lukisan berkisah yang tersaji dalam sejumlah adegan atau beber sudah ada sejak zaman Kerajaan Jenggala pada 1223 M dalam bentuk lukisan di daun siwalan atau lontar. Penamaan wayang beber berasal dari cara memainkannya yang dilakukan dengan membeberkan atau membentangkan layar atau kertas umumnya, wayang pertunjukan wayang beber memakan waktu sekitar 90 menit. Pertunjukan wayang beber dilakukan oleh dalang yang menceritakan adegan demi adegan di gulungan dan diiringi gong, kenong, kendang, dan rebab dengan notasi jenis-jenis wayang paling populer di Indonesia yang biasa dipertunjukkan di Indonesia. Semoga bermanfaat, Lur!Artikel ini ditulis oleh Santo, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom. Simak Video "Kondisi Memprihatinkan Situs Candi Kayen Pati" [GambasVideo 20detik] dil/aku Berisikan materi yang sama dengan Contoh Soal Essay Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X Semester 1 Kurikulum 2013 bagian pertama soal nomor 1-10, soal essai/uraian prakarya bagian kedua dimulai dari soal nomor 11. 11. Alat yang digunakan untuk menatah wayang kulit adalah.... Jawaban tatah 12. Keris adalah senjata khas yang digunakan oleh daerah-daerah yang memiliki rumpun.... Jawaban melayu 13. Selain jiwa seni, dalam membuat kerajinan tangan tentunya dibutuhkan.... Jawaban keatifitas yang tinggi 14. Suatu sistem dan di dalamnya terkandung tiga unsur, yaitu input, proses, dan output disebut sistem.... Jawaban produksi 15. Untuk membuat pola berbentuk lurus dalam pembuatan wayang kulit digunakan.... Jawaban penggaris 16. Wayang yang belum diwarnai disebut.... Jawaban putihan 17. Bentuk tatah kuku sebagai alat untuk membuat wayang kulit, yaitu.... Jawaban seperti kutu 18. Tangan pada kerajinan wayang berpola.... Jawaban lurus 19. Evaluasi hasil usaha atau bisnis merupakan tahap yang sangat penting di dalam.... Jawaban manajemen usaha 20. Semacam palu besar yang terbuat dari kayu keras disebut.... Jawaban ganden 21. Pada awalnya batik dibuat dengan menggunakan kain..... Jawaban mori 22. ....Bahan yang dioleskan sesekali pada tatah agar tatah menjadi licin dan lebih mudah digunakan untuk menatah Jawaban malam atau lilin 23. Alat apa yang digunakan untuk mengasah tatah apabila tatah terasa mulai tumpul? Jawaban batu asahan 24. Sepotong kayu besar yang digunakan sebagai landasan ketika menatah wayang adalah.... Jawaban pandukan 25. Sisa potongan kulit sapi/kerbau disebut? Jawaban leresan 26. Pisau yang digunakan untuk mengerok kulit kerbau disebut? Jawaban pethel 27. Kulit sintetis buatan pabrik untuk bahan baku wayang kulit disebut? Jawaban kulit split 28. ....digunakan untuk membuat pola berbentuk bulat Jawaban jangka 29. Memberi hiasan atau warna pada wayang disebut.... Jawaban menyungging 30. Bahan baku pembuatan wayang kulit berupa.... Thanks for reading Contoh Soal Essay Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X Semester 1 Kurikulum 2013 ~ Part-2 Indonesia itu dikenal sebagai negara yang mempunyai warisan budaya yang beraneka ragam, salah satunya adalah wayang. Kalau kamu belum tau, kata Wayang itu berasal dari bahasa Indonesia yaitu bayang yang kemudian diadaptasi pengucapannya ke dalam bahasa Jawa, jadinya lebih sering disebut Wayang. Kalau dalam bahasa Inggris sering nyebutnya shadow puppet theatre. Sebenarnya pertunjukan boneka puppet tidak hanya ada di Indonesia, negara lain pun memiliki pertunjukan boneka yang disesuaikan dengan kebudayaan setempat. Tapi pertunjukan bayangan boneka atau wayang di Indonesia punya gaya tutur dan keunikan sendiri dan merupakan mahakarya asli dari Indonesia. Karena itulah pada 07 November 2003, UNESCO memasukkan wayang ke dalam daftar Representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia dari Indonesia. Nah di Indonesia sendiri, wayang memiliki banyak varian. Emang apa aja sih? Langsung aja gan 1. Wayang Kulit Spoiler for " Wayang Kulit" Wayang yang paling sering dijumpai di Indonesia adalah wayang kulit. Kebanyakan sih di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bali. Sesuai dengan namanya, wayang kulit terbuat dari kulit binatang kerbau, lembu, atau kambing. Pertunjukan wayang kulit biasanya digelar pada saat hari-hari besar, atau jika ada acara selamatan untuk memperingati suatu hal. Dalam suatu pertunjukan wayang kulit biasanya meliputi unsur-unsur antara lain Lakon Wayang = Penyajian alur cerita dan penokohan karakter wayang beserta makna dari cerita tersebut. Sabet = Keterampilan dalang dalam memainkan seluruh gerak dari wayang. Catur = Yaitu narasi dan percakapan / dialog tokoh-tokoh wayang. Seorang dalang dituntut untuk bisa mengubah karakter suara, berganti intonasi, mengeluarkan guyonan bahkan bernyanyi untuk menghidupkan alur cerita perwayangan tersebut. Karawitan = Meliputi gendhing, sulukan dan berbagai properti panggung. Untuk lebih meramaikan suasana saat pementasan, biasanya dalang akan dibantu oleh musisi yang memainkan gamelan dan para sinden yang menyanyikan tembang-tembang Jawa. Menurut sejarahnya, ketika agama Hindu masuk ke Indonesia dan menyesuaikan dengan kebudayaan yang sudah ada, pertunjukan wayang kulit menjadi media yang efektif untuk menyebarkan agama Hindu dengan menceritakan kisah Ramayana dan Mahabarata. Demikian juga saat masuknya agama Islam di Indonesia. Ketika pertunjukan yang menampilkan "Tuhan" atau "Dewa" dalam wujud manusia dilarang, maka munculah boneka wayang yang terbuat dari kulit binatang dimana saat pertunjukan yang ditonton hanya bayangannya saja. Kemudian berkembang kembali menjadi wayang Sadat yang digunakan untuk memperkenalkan nilai-nilai agama Islam. Sejarah berlanjut ketika seorang misionaris Katolik pada tahun 1960 menyebarkan agama Katolik di Indonesia mengembangkan wayang Wahyu dimana cerita-ceritanya mengambil sumber dari Alkitab. 2. Wayang Golek Spoiler for " Wayang Golek" Kalau wayang kulit lebih terkenal di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali, maka wayang golek ini lebih populer di wilayah Jawa Barat atau bahasa kerennya Tanah Pasundan. Kata golek itu bisa bermakna mencari, atau bisa juga berarti boneka kayu. Salah satu fungsi wayang golek itu adalah untuk ngaruat ruwat, yaitu membersihkan dari hal-hal yang bersifat mencelakakan atau marabahaya. Biasanya pertunjukan wayang golek akan diiringi oleh gamelan Sunda salendro, yang terdiri atas dua buah saron, sebuah peking, sebuah selentem, satu perangkat boning, satu perangkat boning rincik, satu perangkat kenong, sepasang gong kempul dan goong, ditambah dengan seperangkat kendang sebuah kendang Indung dan tiga buah kulanter, gambang dan rebab. Kesenian wayang golek mulai berkembang di Jawa Barat diperkirakan pada abad ke-17 pada masa ekspansi Kesultanan Mataram. Padahal di masa tersebut masih ada beberapa pengaruh budaya warisan Hindu sebagai bekas wilayah Kerajaan Sunda Pajajaran. Wayang golek mulai mendapatkan bentuk seperti yang sekarang kita kenal sekitar abad ke-19, dengan pakem dan jalan cerita yang mirip dengan versi wayang kulit Jawa. Tetapi wayang golek punya ciri khas tersendiri, salah satunya perbedaan dalam penamaan tokoh-tokoh punakawan dalam versi Sundanya. 3. Wayang Potehi Spoiler for " Wayang Potehi" Potehi berasal dari kata pou yang berarti kain, te yang artinya kantong, dan hi yaitu wayang. Sehingga wayang potehi kalau diartikan adalah boneka wayang yang terbuat dari kain. Sang dalang akan memasukkan tangannya kedalam kain tersebut dan memainkannya seperti wayang-wayang yang lain. Dulunya wayang potehi hanya memainkan cerita-cerita klasik dari legenda dinasti-dinasti yang ada di Tiongkok. Tetapi saat ini wayang potehi sudah mengambil cerita di luar kisah klasik seperti novel "Pilgrimage to the West" karya Se Yu dengan tokoh legendarisnya Kera Sakti. Wayang potehi masuk ke Indonesia melalui orang-orang Tionghoa yang merantau ke nusantara sekitar abad ke-16 sampai 19. Dari catatan seorang Inggris bernama Edmund Scott, dia melihat penyelenggaraan wayang potehi dua kali waktu dia pergi ke Banten yaitu antara 1602 dan 1625. Sandiwara pertunjukan wayang potehi yang dia tonton mulai pada tengah hari dan baru berakhir pada keesokan paginya. Pada tahun 1970-an sampai tahun 1990-an bisa disebut sebagai masa suram bagi wayang potehi. Sangat sulit menemukan pementasan wayang potehi disaat itu karena sulitnya mendapatkan perizinan. Namun setelah reformasi berjalan, wayang potehi bisa dipentaskan kembali tanpa harus sembunyi-sembunyi dan sekarang berkembang bersama kesenian tradisional Indonesia lainnya. 4. Wayang Orang Spoiler for " Wayang Orang" Sesuai dengan namanya, wayang orang tidak lagi dipertontonkan dengan memainkan boneka-boneka wayang, akan tetapi menampilkan manusia sebagai pengganti boneka-boneka wayang tersebut. Agar rupa mereka sama seperti pada versi wayang kulit, wayang orang juga memakai pakaian dan hiasan-hiasan yang identik dengan tokoh yang diperankannya seperti yang dipertontonkan dalam wayang kulit. Gak jarang juga wajah pemain wayang orang dihias dengan tata rias atau lukisan yang mencerminkan watak dari tokoh yang diperankannya. Warna merah misalnya, menggambarkan karakter yang keras, kurang sabar dan penuh keangkaramurkaan. Warna hitam menggambarkan karakter penuh kebijaksanaan dan bertanggung jawab. Warna putih menggambarkan karakter yang bersih dan suci. Sedangkan warna emas prada, menggambarkan karakter yang tenang serta mawas diri. Wayang orang diciptakan oleh Sultan Hamangkurat I pada tahun 1731. Awalnya, wayang orang dilakukan hanya sebagai hiburan bangsawan di empat istana Yogyakarta dan Surakarta. Dalam perjalanan waktu, wayang orang menyebar menjadi populer dan menjadi salah satu bentuk hiburan kepada rakyat. Kesenian wayang orang ini kemudian mengalami perubahan dan beberapa penyesuaian diantaranya yang kita kenal sebagai ketoprak dan ludruk. 5. Wayang Band Spoiler for " Wayang Band" Wayang Band masuk ke Indonesia pada tahun 1995. Maksudnya wayang band disini adalah sebuah grup band yang namanya Wayang, bukan wayang yang bisa ngeband. Nama Wayang sendiri diambil dari inisial masing-masing personelnya, yaitu Wahyu Adrianto, Ahmad Fauzi, Ramdan Wahyudi, dan Gilang Ariestya. Wayang band meraih puncah popularitas pada akhir dekade 90-an dengan lagunya Damai dan Dongeng. Bahkan dalam lagu Dongeng, alm. Ibu Kasur turut mengisi bagian suara Nenek yang bercerita tentang kisah si kancil. Yang paling dikenang dari Wayang band saat itu adalah drummernya Gilang, yang saat itu masih berusia sangat belia. Sehingga kemanapun Wayang Band tampil, akan terdengar teriakan histeris dari mbak-mbak ABG "Gilang.....Gilang......." Sebenarnya kebudayaan Indonesia itu masih banyak banget. Nah kalau orang luar negeri aja kagum sama keragaman budaya Indonesia, masa kita enggak?? Sumber 03-04-2016 1538 - Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan. Salah satu produk kebudayaan tersebut adalah kesenian wayang. Wayang memiliki arti bayangan, semacam seni drama yang menggunakan boneka-boneka yang digerakkan oleh dalang. Bayangan boneka ini ditangkap di atas kelir. Penonton harus melihat dari belakang layar agar dapat menyaksikan bayangan wayang tersebut. Pertunjukan wayang pada mulanya adalah upacara pemujaan arwah nenek moyang. Peran wayang dalam upacara itu sebagai perantara atau medium antara dunia nyata dan dunia gaib. Oleh karena itu, pada masa lalu, wayang dimainkan di ruangan suci dalam rumah orang Jawa yang dikenal dengan Pringgitan. Ruangan pringgitan biasanya ada di perbatasan antara pendopo dalem. Pertunjukan wayang sebagai upacara keagamaan disertai dengan musik gamelan yang disesuaikan dengan keadaan alam. Misalnya, antara jam 6 sore dan 9 malam, bunyi gamelan mengikuti suara di alam yang seakan-akan sedang istirahat menuju suasana tidur. Lalu, jam 9 malam sampai 2 malam saat "alam" tidur nyenyak, suara gamelan menjadi lebih berat dan mendalam. Mulai jam 2 malam hingga 6 pagi, ketika "alam" menuju ke suasana bangun, bunyi gamelan bertambah santai dan suaranya keras. Ada banyak jenis wayang yang berkembang di Indonesia. Mengutip dari buku Antropologi terbitan Departemen Pendidikan Nasional 2009 dan beberapa sumber lain, berikut sebagian jenis wayang yang ada di Indonesia. 1. Wayang KulitWayang kulit adalah wayang yang terbuat dari kulit binatang seperti sapi ataupun kerbau. Nama lain dari wayang kulit adalah wayang Purwa. Purwa berasal dari bahasa Sansekerta “parwa” yang berarti bagian dari buku Mahabharata. Diperkirakan, wayang kulit telah ada sejak abad ke-11 di masa pemerintahan raja Airlangga. Cerita yang dibawakan oleh wayang kulit diadaptasi dari kitab Mahabharata dan Ramayana. Namun, alur cerita yang berkembang di pertunjukan wayang kulit kemudian disesuaikan dengan suasana dan kepribadian masyarakat Indonesia. Wayang kulit terdiri dari beberapa gaya atau gagrak. Misalnya, gagrak Kasunanan, Mangkunegara, Ngayogjokarto, Banyumasan,Jawatimuran, Kedu, Cirebon, dan Wayang BeberWayang Beber merupakan jenis wayang tertua di Indonesia dan diperkirakan telah ada sejak 1223 M, atau saat zaman kerajaan Jenggala. Nama wayang beber diambil dari cara memainkannya yaitu dengan melukis adegan di kain yang dapat digulung dan dibuka dibeber. Saat adegan-adegan di Wayang Beber berlangsung akan diiringi oleh gamelan. Wayang Beber dulu menceritakan tentang kisah dari Mahabharata dan Ramayana. Namun, seiring berjalannya waktu, wayang ini menceritakan kisah sesuai dengan masa. Mulai dari kisah raja-raja di Jawa, hingga kehidupan sehari-hari dan mengkritisi kondisi masyarakat. 3. Wayang KrucilWayang Krucil memiliki nama lain, Wayang Klitik, dikarenakan ukurannya yang lebih kecil daripada wayang Purwa. Wayang Krucil biasa menceritakan cerita pada zaman Majapahit atau Krucil merupakan wayang khas Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Selain dari segi bentuknya berukuran lebih kecil, wayang krucil memiliki perbedaan dengan wayang jenis lainnya dalam aspek bahan. Wayang krucil terbuat dari kombhinasi kayu dan kulit sapi. Wayang Krucil termasuk kedalam 75 jenis wayang punah di Indonesia, demikian tercatat di artikel berjudul "Strategi Melestarikan Kesenian Wayang Krucil melalui Program One Village One Product di Kabupaten Blora" dalam Jurnal Abdimas Vol 23, No 1, 2019 terbitan Unnes. 4. Wayang GedogWayang Gedog memiliki bentuk seperti wayang kulit, tapi terbuat dari kayu. Nama Gedog memiliki arti kandang kuda. Disebut wayang gedog karena banyak tokoh yang memiliki nama dengan kata “kuda” cerita jenis wayang ini. Contoh, Panji Kudawanengpati. Wayang Gedog biasa menceritakan kisah di zaman Kediri dan Jenggala cerita panji.Dikutip dari artikel bertajuk "Pelestarian dan Pengembangan Wayang Gedog" di dalam Jurnal Gelar Vol 11, No 2, 2013 terbitan ISI Surakarta, posisi wayang gedog berada di antara genre wayang purwa dan wasana. Hal ini berarti cerita wayang gedog berada dalam genre wayang madya. Wayang gedog memiliki spesifikasi unik dalam hal cerita atau lakon yang dipergelarkan, bentuk boneka wayang, maupun penggunaan gending dan sulukan di pertunjukannya. Dari segi cerita, wayang gedog mempresentasikan cerita yang bersumber dari Serat Panji, dengan inti lakon mengenai pertemuan tokoh utama Panji Inukertapati atau Panji Asmarabangun dan isterinya Dewi Sekartaji Galuh Candrakirana.Sementara dari segi bentuk, boneka wayang gedog dilengkapi dengan tekes, keris, dan rapèkan. Gending dan sulukan di wayang ini juga khusus bernada laras pelog. Wayang gedog diperkirakan muncul pada abad XV, merujuk keterangan dari Serat Centhini. Padamasa pemerintahan Paku Buwana X di Surakarta, wayang gedog pernah mengalami perkembangan signifikan. Wayang gedog saat itu kerap dipergelarkan pada berbagai upacara kraton berasamaan dengan pertunjukan wayang purwa. 5. Wayang GolekWayang Golek merupakan wayang yang terbuat dari kayu yang dikombinasikan dengan kain untuk pakaiannya. Wayang Golek diperkirakan telah ada sejak abad 17, serta merupakan pengembangan wayang kulit. Jika wayang Beber dan wayang purwa lebih banyak tersebar di daerah Jawa bagian Timur dan juga Tengah, maka wayang golek lebih banyak tersebar di kawasan Jawa Barat. Dari segi pertunjukan, Wayang Golek sama dengan wayang lainnya Lakon dan cerita dimainkan oleh seorang dalang. Sementara vokal pesinden dan suara gamelan jadi pengiring saat wayang ini wayang golek dipentaskan dengan menggunakan bahasa sunda. Adapun pakem dan jalan cerita wayang Golek sama dengan wayang kulit. Contohnya, mengambil cerita Ramayana dan Mahabarata. Seiring dengan berkembangnya zaman, wayang golek tidak hanya menceritakan kisah Ramayana dan Mahabarata, tapi juga kisah-kisah bernuansa islam hingga cerita kehidupan sehari-hari. 6. Wayang OrangWayang orang adalah wayang yang diperankan oleh orang-orang dengan pakaian seperti wayang. Para pemain dapat berdialog langsung sesuai jalannya cerita. Wayang Orang pertama kali muncul pada abad ke-18 di Solo dan dicetuskan KGPAA Mangkunegoro I. Wayang Orang terinspirasi dari seni drama yang berkembang di Eropa. Keinginan Mangkunegoro I inilah yang pada akhirnya mendasari terwujudkan pertunjukan Wayang dalam pertunjukan wayang orang berperan sebagai sejenis sutradara. Sumber cerita yang dibawakan adalah Ramayana dan Mahabharata. Serta pertunjukannya diiringi musik gamelan. 7. Wayang SuluhWayang Suluh merupakan wayang yang diperankan manusia zaman sekarang termasuk juga cara berpakaiannya. Wayang Suluh ada sejak zaman penjajahan Jepang yang bermaksud memberikan penerangan penyuluhan kepada masyarakat. Sumber cerita pada wayang ini diambil dari zaman berdirinya Indonesia dan masa perang suluh kemudian berkembang di masa revolusi kemerdekaan sebagai alat propaganda yang mendukung perjuangan rakyat Indonesia. Namun, berdasarkan sumber lain yang dilansir laman Kemendikbud, Wayang Suluh pada dasarnya adaah peningkatan dari wayang wahana. Merujuk sumber yang sama, Wayang Suluh pada awalnya merupakan wayang yang diciptakan oleh Raden Mas Soetarto harjowahono, di Surakarta pada tahun 1920 dengan cerita-cerita biasa yang realistis. Lantas, pada tahun 1947, Departemen Penerangan RI mengambil alih bentuk wayang itu sebagai media penyuluhan, sehingga ia dinamakan wayang tokoh-tokoh di wayang suluh sengaja dibuat realistik, mirip manusia yang digambar miring dan diberi pegangannya seperti wayang kulit. Dari segi potongan maupun pakaian, bentuk tokoh di wayang suluh agak menyerupai orang dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan ceritanya diambil dari cerita kekinian sesuai era kehadirannya. Karena pementasannya mengusung cerita-cerita yang dekat dengan masyarakat pada eranya, ia dapat dikatakan sebagai wayang sandiwara, yang kemudian dinilai cocok menjadi alat juga Asep Sunandar Sunarya Humor dan Inovasi dalam Wayang Golek Di Balik Unggahan Gambar Wayang di Akun Media Sosial Jokowi Pendidikan Pandemi Lewat Pagelaran Wayang - Pendidikan Kontributor Endah MurniasehPenulis Endah MurniasehEditor Addi M Idhom

wayang yang belum diwarnai disebut